oleh

Ketua Forum Orang Tua Murid SMAN 17 Makassar Bantah Tudingan Adanya Siswa Siluman

KORANMAKASSAR.COM — Menanggapi pemberitaan Media Online yang membahas dugaan adanya murid “Siluman” di SMAN 17 Makassar, mendapat reaksi dari Ketua Forum Orangtua Murid, Herman Hafid Nassa, SH.

Dalam keterangan persnya, Herman Hafid membantah tudingan tersebut.

“Tidak benar itu. Karena Rabu tgl.28 Agustus 2019 lalu, tepatnya jam.16.30. PLT Kadis Pend. Sulsel, Asri Sahrun Said telah membicarakan dalam rapat yang dihadiri oleh Kepala Ombudsman RI, Ketua Dewan Pendidikan Sul Sel, Perwakilan dari Inspektorat Sul Sel dan Ketua PPDB SMAN/SMKN se Sul Sel.” Ujar Herman Hafid melalui pesan singkatnya, Selasa (17-9-2019).

Sebagaimana diketahui, sesuai perintah lisan Gubernur Sul Sel, Prof. Dr. Ir. H. Nurdin Abdullah, Telah menanggapi Aspirasi orang tua murid yang tergabung dalam Forum Orang Tua Murid Makassar yang sempat menggelar aksi pada jumat lalu 2 agustus 2019, mereka diterima langsung oleh Gubernur Sulsel. Dan disepakati bersama agar SMAN/SMKN harus mengakomodir anak yang belum bersekolah.

Total keseluruhan siswa yang diakomodir pada pertemuan itu ialah berjumlah 230 siswa untuk tingkat SMA dan
100 siswa untuk tingkat SMK. Dari 23 Sekolah yang dianggap bermasalah pada sistem PPDB secara online. Bahkan dari hasil pertemuan itu, Forum Orang Tua Murid sangat mengapresiasi keputusan Gubernur Sulsel. Karena dinilai begitu peduli pada anak-anak yang putus sekolah.

Lebih lanjut, Herman Hafid mengatakan akan melaporkan LSM dan Media Online yang telah menyebarkan berita hoax tersebut.

“jika tidak bisa membuktikan murid siluman itu, maka saya akan laporkan.” tegasnya.

berita terkait : Diduga Ada Siswa “Siluman” di SMAN 17 Makassar

Menurutnya tidak ada siswa dimasukkan secara diam-diam karena yang masuk adalah hasil seleksi Dinas Penddikan. Oleh Panitia PPDB Online. Diduga pemberitaan itu muncul lantaran ada salah seorang oknum anggota LSM PERAK yang tidak terakomodir calon siswanya masuk di SMAN 17 Makassar.

“saya duga ada oknum anggota LSM PERAK yang tidak terakomodir calon siswanya di SMAN 17 makassar, sehingga membuat pemberitaan begitu. Kalau memang tidak ada tendensi apa-apa kenapa hanya SMAN 17 yang disoroti. Padahal semua sekolah tingkat SMA dan SMK menerima siswa tambahan atas perintah Gubernur.” pungkasnya. (*)