oleh

PLN ‘Diguncang’ Surat Kaleng, Isyaratkan Sengkuni Sebagai Biang Kekisruhan

JAKARTA, KORANMAKASDAR.COM — PT PLN (Persero) yang kini masih di bawah kepemimpinan sang Dirut Darmawan Prasodjo alias Darmo, terus menerus menuai sorotan. Apalagi di balik framing pencitraan lewat berbagai penghargaan yang diraih Darmo, ternyata tersimpan berbagai aib yang kabarnya mulai membuat resah jajaran pegawai.

Permasalahan di perusahaan strum itu semakin santer, menyusul beredarnya surat kaleng pada Rabu, 23 Oktober 2024, dengan pengirim dan penulis anonim, yang ditujukan kepada Ketua Umum Serikat Pekerja (SP) PLN Muhammad Abrar Ali.

Secara garis besar, surat tersebut menjabarkan sejumlah inisial yang diduga pejabat teras PLN yang diistilahkan sebagai Sengkuni (tokoh jahat perwayangan) dan Kurawa, yang tak lain berwatak serupa.

Lantas siapa sosok pejabat yang dimaksud dalam tersebutmelakukan berikut isi surat kaleng tersebut yang dihimpun wartawan secara utuh

_Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera untuk kita semua, Namo Budaye, Salam Kebajikan.._

Yang Saya Banggakan Ketua Umum SP PLN : Uda Abrar dan jajaran pengurus SP PLN Kantor Pusat

Ket. Gambar : PLN

Disclaimer :
1. Email atau laporan terbuka ini dikirimkan tidak bermaksud untuk memojokkan atau menjelekkan beberapa pihak atau person dan tidak bermaksud untuk mencemarkan nama baik person.
2. Email atau laporan terbuka ini hanya bersifat DIDUGA /DUGAAN sang penulis dan tidak memfitnah, untuk fakta di lapangan SILAKAN dicari sendiri.
3. Email atau laporan terbuka ini hanya untuk mengingatkan kita semua untuk lebih peduli bahwa PLN adalah tempat kita beramal ibadah, mencari nafkah keluarga kita.
4. Penulis mohon maaf apabila ada ketersinggungan secara person.

PLN adalah sebuah Perusahaan BUMN yang seharusnya dalam pengelolaanya juga harus professional. Sangat bangga sekali dengan jumlah award yang diterima oleh DIRUT PLN, mungkin jumlahnya ratusan. Dan kita tidak tahu berapa biaya (Sponsorship, CSR, dll) yang kemungkinan dikeluarkan demi mendapatkan award ini. Mungkin inilah disebut sindrom narsistic dan semoga ini tidak menjadi wabah.

baca juga : Dirut PLN Mendatang Idealnya Dari Kalangan Internal, Lebih Beretika dan Tidak Mengejar Kekayaan

Abang Ketum SP, melalui laporan terbuka ini saya hanya ingin melaporkan hal-2 sebagai berikut:

1. Pembentukan Sub Holding Pembangkit
Jika kita melihat kebelakang, sebenarnya apa manfaat pembentukan Sub Holding? Toh pengelolaan keuangan ternyata dilakukan terpusat di Holding PLN yang artinya dulu dalam sosialisasi, SH akan lebih lean dalam pengambilan Keputusan, gimana mau Lean ? yang ada justru semua diduga atas instruksi DP ((istilah dalam wayang kita sebut saja SENGKUNI ).

Justru kalau Ketum SP dan pengurusnya peduli, seharusnya dilihat bagaimana pengelolaan ipp yang ternyata Perusahaan swasta dikawinkan dengan Sub Holding. Bahkan metode seperti dulu EPC, justru diduga ditolak oleh DP bahkan murka SENGKUNI jika ada yang masih mengusulkan EPC padahal EPC bernilai positif untuk Perusahaan kita.
Ya semoga KETUM SP terbuka mata hati nya, walaupun KETUM SP dan SEKJEND diduga mungkin sering diajak diskusi oleh DP dan DS