oleh

Tim PKM UMMA Lakukan Pelatihan dan Pendampingan Penerapan Virtual Ke Para Guru SMAN 10 Maros

MAROS, KORANMAKASSAR.COM — Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Muslim Maros ( UMMA) sebanyak 6 orang yang terdiri dari 3 orang dosen dan 3 orang mahasiswa melakukan pelatihan dan pendampingan penerapan virtual laboratory based aumented reality terintegrasi media android pada Guru SMAN 10 Maros sebagai bentuk digitalisasi pembelajaran, Jumat (13/09/2024).

SMAN 10 Maros merupakan mitra pelaksana pada kegiatan ini. Adapun sasaran dalam kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan berupa fasilitas pembelajaran serta praktikum bahasa Indenesia dan keterampilan mitra.

Hal ini sesuai dengan sasaran penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi yaitu, Mahasiswa harus mendapatkan pengalaman di luar kampus.

Melalui IKU ini diharapkan pihak kampus dapat memberi fasilitas lebih kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri. Tidak hanya pasif di kelas namun melakukan kegiatan pembelajaran dengan model variatif, dan mampu memberi bekal keterampilan yang mumpuni.

Selanjutnya, dosen berkegiatan di luar kampus, merupakan aktivitas pendidik yang mengikuti perkembangan zaman tidak hanya di dalam kampus sendiri.

kegiatan PKM ini sesuai dengan IKU Dinas Pendidikan Kabupaten Maros 2021 yaitu tentang: 1) Meningkatnya Layanan Pendidikan di Kabupaten Maros; 2) Meningkatnya partisipasi masyarakat pada lembaga pendidikan, 3) Meningkatnya kualitas, mutu dan prestasi pendidikan, 4) Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Kabupaten Maros.

Maka dengan adanya kegiatan PKM ini sangat mendukung dalam mendorong ketercapaian tujuan pendidikan yaitu meningkatkan pendidikan yang efektif dan efisien serta kualitas dan akesibilitas pendidikan termasuk di dalamnya digitalisasi pendidikan, dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.

Selain daripada itu Guru akan memperoleh keterampilan dalam menggunakan teknologi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Guru dapat menghadirkan inovasi dalam metode pengajaran mereka, membuat pelajaran lebih menarik dan interaktif, dan Penerapan virtual laboratory AR ini yang memungkinkan bagi guru membuat materi pembelajaran dengan efektif dan efisien.

Kepala sekolah dan wakasek kurikulum SMAN 10 Maros menghendaki adanya pelatihan atau workshop sistem pembelajaran melalui media laboratorium secara virtual berbasis realitas sebagai sarana yang efektif dan efisien untuk mendukung, mengembangkan dan meningkatkan sistem pembelajaran yang kreatif, serta peningkatan persentase keterampilan guru dalam menerapkan teknologi sebesar 90%.

Tahapan pelaksanaan PKM ini, adalah pelatihan dan pendampingan yang dilakukan 3 (tiga) sesi, yakni
a). 12 JP Sosialisasi dan perkenalan Aplikasi Augmented Rality (AR) pada tanggal 29 Agustus 2024.
b).12 JP sesi pelatihan dan pendampingan untuk memfasilitasi peserta mengkonsultasikan tugas pelatihan mereka kepada tim pengabdian pada tanggal 30 Agustus 2024.
c).serta melakukan monitoring penggunaan aplikasi AR ini dalam proses pembelajaran di kelas pada tanggal 7 September 2024.

baca juga : Proyek Pelatihan Kepemimpinan Nasional dan Gerakan Membangun Rumah Diluncurkan di Kabupaten Enrekang

Setelah melalui seluruh tahapan, Guru menunjukkan bagaimana pengetahuan teoretis diintegrasikan dengan keterampilan praktis sehingga dapat menciptakan solusi edukatif yang efektif dan kreatif dalam pembelajaran.

Produk tekonologi yang dan inovasi yang dihasilkan yakni mendesain sebuah pembelajaran dengan animasi tiga dimensi dalam menggabungkan seni dan teknologi terbaru untuk mengembangkan objek edukatif.

Menurut Ketua Tim Ince Nasrullah selaku dosen FKIP UMMA berharap Kepada para guru agar terus menggunakan dan mengembangkan bahan ajar dengan menerapkan aplikasi Assemblr Edu (AR) dalam pembelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, ungkapnya. (*)