oleh

15 Juli 1916 : Boeing Didirikan Dengan Nama Pacific Aero Products di Seattle

KORANMAKASSAR.COM — The Boeing Company (/ˈboʊ.ɪŋ/) adalah perusahaan multinasional yang merancang, memproduksi, dan menjual pesawat terbang, pesawat rotor, roket, dan satelit. Perusahaan ini juga menyediakan jasa penyewaan dan dukungan produk. Boeing adalah salah satu produsen pesawat terbesar dunia; juga kontraktor pertahanan terbesar kedua di dunia berdasarkan pendapatan tahun 2015, serta merupakan eksportir terbesar di Amerika Serikat berdasarkan nilai dolar. Saham Boeing adalah komponen dari Dow Jones Industrial Average.

Kantor pusat perusahaan The Boeing Company berlokasi di Chicago dan dipimpin oleh Presiden dan CEO Dennis Muilenburg. Boeing diorganisir menjadi lima divisi utama: Boeing Commercial Airplanes (BCA); Boeing Defense, Space & Security (BDS); Engineering, Operations & Technology; Boeing Capital; dan Boeing Shared Services Group.

Pada tahun 2015, Boeing mencatat penjualan sebesar $96.11 milyar, menduduki peringkat ke-27 dalam daftar “Fortune 500” (2015) di majalah Fortune, peringkat ke-90 dalam daftar “Fortune Global 500” (2015), dan peringkat ke-27 dalam daftar “World’s Most Admired Companies” (“Perusahaan Paling Dikagumi di Dunia”) tahun 2015.

William Boeing

Pada bulan Maret 1910, William E. Boeing membeli galangan kapal Heath di Sungai Duwamish, Seattle, yang kemudian menjadi pabrik pesawat pertamanya. Boeing didirikan di Seattle oleh William Boeing, pada tanggal 15 Juli 1916, sebagai “Pacific Aero Products Co”. Boeing kemudian membentuk badan hukum di Delaware, sertifikat pendirian perusahaan yang asli diajukan ke Secretary of State of Delaware pada 19 Juli 1934.

Boeing, yang kuliah di Universitas Yale, awalnya bekerja di industri kayu, di mana ia menjadi kaya dan belajar tentang struktur kayu. Pengetahuan ini terbukti sangat berharga dalam desain dan perakitan pesawat terbangnya. Perusahaan menetap di Seattle untuk mengambil manfaat dari pasokan lokal kayu cemara lokal.

William Boeing mendirikan perusahaannya beberapa bulan setelah penerbangan perdana salah satu dari dua pesawat amfibi “B&W” pada 15 Juni yang dibangun dengan bantuan dari George Conrad Westervelt, seorang insinyur Angkatan Laut AS. Boeing dan Westervelt memutuskan untuk membangun pesawat amfibi B&W setelah terbang dengan pesawat Curtiss. Boeing membeli pesawat amfibi Glenn Martin “Flying Birdcage” (disebut demikian karena semua kabel kawat memegangnya bersama-sama) dan diajarkan untuk terbang oleh Glenn Martin sendiri.