oleh

907 Pedagang di Gowa Telah Dilakukan Rapid Test Massal

GOWA, KORANMAKASSAR.COM — Sebanyak 907 pedagang di Gowa telah melakukan rapid test massal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa pada hari pertama, Selasa (12/5) kemarin.

Jumlah tersebut tersebar pada pasar maupun pedagang pinggir jalan di lima kecamatan di Gowa, masing masing di Kecamatan Somba Opu 251 pedagang, Pasar di Pallangga 393 pedagang, Pasar Bajeng 126 pedagang, Pasar Barombong 33 pedagang, dan Pasar Pattallassang 104 pedagang.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, dr Hasanuddin usai pelaksanaan rapid test di hari pertama.

“Pada hari pertama kemarin kita sudah melakukan rapid test pada beberapa pasar maupun pedagang di lima kecamatan, dari hasil itu kami menemukan ada 2 orang yang reaktif, 1 orang di Pallangga dan 1 orang di Kecamatan Somba Opu,” ungkapnya, Rabu (13/5).

Dijelaskannya, untuk pedagang yang ditemukan memiliki hasil reaktif pada rapid test ini akan langsung dilakukan tes swab sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

“Ketika kita mendapatkan ada yang reaktif, protokol kesehatan itu segera dilakukan tes swab untuk memastikan apakah positif atau negatif Covid-19,” jelas dr Hasanuddin.

Selain itu, untuk hari kedua ini, rencananya akan menyasar 3 (tiga) pasar besar dan beberapa pasar kecil untuk dilakukan rapid test massal, salah satunya Pasar Minasa Maupa di Kecamatan Somba Opu, Pasar Balang-balang di Bontomarannu, dan Pasar Limbung di Bajeng, serta pedagang kecil yang berjualan dipinggir jalan.

baca juga : Besok, Pasar dan Perbatasan jadi Lokasi Rapid Test Massal Pemkab Gowa

“Rapid test ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini penularan covid-19 di wilayah Kabupaten Gowa khususnya para pedagang di pasar-pasar, karena pedaganglah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” jelas Kadis Kesehatan Gowa ini.

Diketahui sebelumnya, Rapid Test massal ini akan dilaksanakan selama 3 hari atau hingga Kamis (14/5) mendatang dengan menyiapkan 5.326 alat Rapid Test yang merupakan jatah dari Gugus Tugas Provinsi Sulsel.

“Karena pasar ini kan banyak orang. Kita takutkan ada yang terpapar. Jadi itu yang kita sasar dulu penjual di pasar. Dan kalau memang memungkinkan kita juga akan door to door di toko-toko depan pasar,” jelas Kadis Kesehatan, dr Hasanuddin.(*)