TAKALAR, KORANMAKASSAR.COM — Salah seorang oknum pegawai Simpatik Takalar yang bersikap arogan dan bahkan mengancam nasabahnya saat menjalankan tugasnya yakni melakukan penagihan. Hal tersebut terungkap saat oknum yang bernama Bahar berlagak preman disalah satu rumah warga, Jum’at 07 Juni 2024.
Menurut informasi saksi mata, Bahar datang dengan lagak yang sombong dan tak menerima alasan nasabahnya yang menunggak, kemudian Bahar marah dan menelpon temannya untuk membawa mobil untuk mengangkut barang barang yang ada dalam rumah orang tua nasabah.
Padahal nasabah berjanji untuk membayar di akhir bulan paling lambat, namun Bahar seakan tidak mau memberi kesempatan kepada nasabahnya.
Sementara dari sumber lain infonya kalau Bahar menagih mengatakan Simpatik tidak ada aturan, jika menunggak maka barang-barang milik nasabah lainnya akan diambil, sehingga dapat disimpulkan jika Bahar ini berbuat semaunya dilapangan tanpa mengedepankan sikap humanis dan sesuai aturan Simpatik tetapi lebih memperlihatkan sikap premanisme dalam bekerja.
Sikap arogansi Bahar tersebut akhirnya menuai kecaman salah satunya datang dari Chokas aktivis yang diketahui sering memimpin aksi demo di Takalar.
“Ini sudah tidak boleh dibiarkan, sedikit-sedikit ada gaya premanisme dalam bekerja saat melakukan pekerjaan dilapangan. Apakah kantor Simpatik ini memang memelihara orang seperti ini untuk bekerja dilapangan? pimpinan Simpatik harus memberikan sanksi anggotanya yang bisa merusak nama kantornya. Kalau sikap seperti ini masih terus terjadi maka kami akan melakukan aksi didepan kantor Simpatik”, ancam Chokas yang juga kerap menjadi jendlap aliansi mahasiswa Takalar ini.
Terpisah Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Takalar, Muslim Tarru juga mengecam tindakan dari Bahar.
“Oknum ini seakan sangat tak berperikemanusiaan, ada kalanya itu orang tidak mempunyai uang atau mau membayar tapi ada kendalanya. Janganlah bersikap seakan memaksakan kehendak pribadi dan menakuti orang dengan mengancam-ngancam mau ambil barang-barang lain yang ada klo tidak dibayar sekarang apalagi dilakukan dirumah orang tua nasabah”, kesal Muslim.
Hingga berita ini tayang, media belum berhasil mendapat konfirmasi dari oknum maupun dari Simpatik. (*)