JENEWA,KORANMAKASSAR.COM—Indonesia berpartisipasi pada sidang Executive Board (EB) WHO ke-146 yang bertempat di Jenewa, Swiss. Dalam pertemuan tersebut, RI menekankan dukungan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menghadapi darurat kesehatan.
“Dukungan negara-negara Foreign Policy and Global Health (FPGH) bagi upaya WHO menghadapi situasi-situasi kesehatan darurat mengingat peran penting WHO sebagai penjuru dalam menangani isu-isu terkait, termasuk dalam kerangka International Health Regulations (IHR) 2005,” kata perwakilan RI saat membacakan pernyataan bersama negara-negara FPGH, Kamis, 6 Februari 2020.
Indonesia juga menyampaikan bahwa FPGH mengapresiasi seluruh jajaran pekerja bidang kesehatan yang bekerja di bawah kondisi berisiko tinggi. Selain itu, Indonesia sebagai ketua FPGH 2020 meminta WHO untuk terus bekerja sama dengan negara-negara anggota dan pemangku kepentingan terkait dengan penguatan kapasitas dan kemampuan global dalam kesiapan merespons tantangan kesehatan global.
Baca Juga : Saat Bacakan Pidato Kenegaraan, Ketua DPR AS Sobek Naskah Trump
Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada Pemerintah dan rakyat Tiongkok dalam upaya menghadapi wabah virus Novel Coronavirus (nCoV). “Termasuk kerja samanya dengan WHO dan komunitas internasional dalam berbagi informasi data epidemiologis penyakit tersebut,” imbuhnya.
FPGH terus memberikan dorongan bagi WHO dan komunitas internasional untuk terus bekerja sama dengan para ilmuwan dan pakar kesehatan dalam jejaring global untuk mencegah semakin menyebarnya nCoV, termasuk memberantas hoaks seputar virus tersebut.
Dorongan bagi negara-negara pihak IHR 2005 juga disampaikan FPGH dalam pernyataan bersama tersebut. Langkah ini untuk mengimplementasikan Artikel 44 IHr 2005 yang menyerukan pentingnya kolaborasi dan bantuan antarnegara.
“Kesiapan negara-negara FPGH untuk bekerja sama dengan komunitas global dan WHO dalam upaya mitigasi n-CoV sesuai dengan kerangka IHR 2005,” tutur perwakilan RI.
FPGH merupakan inisiatif yang diprakarsai oleh menteri luar negeri Afrika Selatan, Brazil, Indonesia, Norwegia, Perancis, Senegal, dan Thailand. FPGH diluncurkan pada Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-59 tahun 2006 di New York dengan tujuan mempromosikan pentingnya isu kesehatan global dalam keranqs, ce. (*)