MAKASSAR, KORANMAKASSAR.COM — Sejumlah perwakilan pengurus dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U), Persaudaraan Alumni 212 (PA-212) dan Front Persaudaraan Islam (FPI) di kota makassar bersilaturahmi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prov. Sulsel, Jl. Masjid Raya Makassar, Minggu (29/5/2022).
Sebelumnya tersebar di media sosial bahwa kelompok lesbian, gay, biseksual, transgender, (LGBT) di kota Makassar berencana akan menggelar acara panggung seni dalam rangka merayakan International Day Against Homophobia, Biphobia, Intersexism and Transphobia (IDAHOBIT) atau Hari Internasional melawan Homofobia, Bipobia dan Bifobia, hari di mana seluruh dunia memperingati agar semua menjamin martabat setiap orang untuk bebas dari segala bentuk kebencian yang dirayakan secara internasional setiap 17 Mei setiap tahun.
Panggung seni IDAHOBIT yang sedianya digelar pada 29 Mei 2022 ini mengundang sejumlah penolakan dari berbagai tokoh dari MUI hingga Walikota Makassar yang mengancam akan membubarkan acara tersebut bila dilaksanakan, dan pada akhirnya acara tersebut pun di batalkan.
Terkait dengan rencana pagelaran seni tersebut, pada hari yang sama sejumlah pengurus GNPF-U, PA-212, FPI bersama MUI Sulsel melakukan konsolidasi yang melahirkan kesepakan bersama untuk memberantas LGBT di kota Makassar dan mengusulkan Ranperda Larangan LGBT di kota Makassar.
Secara bersama-sama Ormas Islam dan MUI Sulsel akan mendorong pemerintah kota Makassar untuk segera menerbitkan Perda Larangan LGBT, tanpa meninggalkan perjuangan GNPF-U, PA-212, dan FPI untuk terus bersama MUI Sulsel dalam membela agama dan bangsa.
Dalam kegiatan silaturahmi tersebut terlihat hadir perwakilan dari sejumlah Ormas dan tokoh MUI di antaranya, Dr. KH. Muammar Bakry, Lc. M.A., Sekretaris Umum MUI Sulsel, Ust. Budi, Pemberdayaan Umat, Ust. Ahmad Firdaus, GNPF-U, Ust.Sayful Al-Ayubbi, FPI Makassar, dan Ir. Nasrun, PA-212 Makassar.
(Tim Pemberitaan FPI Makassar)