oleh

Parkir Semrawut dan Pedagang Tak Tertib Biang Kemacetan Jalanan Pasar Terong

MAKASSAR, KORANMAKASSAR.COM — Kesemrawutan dan kemacetan merupakan pemandangan yang biasa  dan terus berulang hal yang kerap terjadi jika bulan ramadhan tiba.

Para pedagang tetap termasuk yang dadakan menggelar dagangan hingga meluber ke trotoar dan bahu jalan.

Ditambah lagi pembeli yang hilir mudik memarkirkan kendaraannya di jalan, tak pelak membuat lalu lintas tersendat dan menimbulkan kemacetan.

Pantauan media merekam kondisi semrawut Pasar Terong, banyak pedagang memasang tenda tenda dari terpal sehingga tampak pemandangan terkesan kumuh dan tidak teratur.

Saat mengkonfirmasi kondisi tersebut, Lurah Tompo Balang, Muh Yunus mengaku sudah pernah melakukan penertiban, penataaan  bahkan memberikan teguran ke pedagang yang melanggar.

“Kami pernah melarang pedagang untuk tidak berjualan di bahu jalan yang sudah diberikan tanda garis kuning dan telah disepakati bersama namun pedagang masih ada juga melewati garis tersebut”, kata Muh. Yunus, sabtu (11/3/23).

Sesuai Perda nomor 10 tahun 1990 pasal 2 ayat 2 PK5 tidak boleh menggunakan bahu jalan karena dapat mengganggu arus lalu lintas.

Lurah Tompo Balang berharap kepada kepala pasar Terong agar kiranya bisa bekerja sama dengan baik tidak hanya dengan pihak kelurahan dan kecamatan namun juga bersama pihak keamanan baik security, bhabinsa dan babinkamtibmas.

“Yang harus diperhatikan ketertibannya agar pengguna jalan atau pembeli merasa nyaman dan lancar,” harap Muh. Yunus.

baca juga : Ketua IWO Sulsel Kecam Kekerasan Terhadap Wartawan Saat Meliput Sidang Kasus Korupsi Pasar Butung

Ditempat terpisah Kasatpol PP Kota Makassar mengaku siap melakukan penertiban jika ada informasi dari pemerintah setempat yakni pihak kecamatan Bontoala.

“Perihal soal aturan, kami satpol PP Makassar adalah penegak perda. Namun perlu diketahui, wilayah tersebut apakah sudah di koordinasikan ke Perumda Pasar dan Camat serta lurah apakah ini termasuk pasar atau bukan,” singkat Kasatpol PP Kota Makassar.

Sementara kepala Pasar Terong berulang kali dihubungi hingga berita ini tayang, belum ada ada konfirmasi. (**)