oleh

Pasien Ditolak di RSUD Padjonga Dg Ngalle, IWO Takalar: Stop Berita Hoax

TAKALAR, KORANMAKASSAR.COM — Terkait berita yang viral di beberapa media online tentang penolakan pasien atas nama Hasmiah salah seorang warga Kabupaten Takalar di RSUD Padjonga Dg. Ngalle ternyata tidak benar dan tak seperti kejadian yang diberitakan.

Pasien tersebut tidak ditolak namun telah mendapat pelayanan dengan baik namun si pasien malah memilih pulang dan hal itu terekam baik di kamera cctv rumah sakit.

“Memang kondisi UGD rumah sakit saat ini dalam kondisi full tetapi pasien tetap dilayani namun keluarga pasien menolak dilayani dan memilih meninggalkan rumah sakit padahal keluarganya sudah di berikan edukasi oleh perawat rumah sakit,” ungkap Direktur RSUD Padjonga Daeng Ngalle, dr. H. Ruslan Ramli, M.Adm.Kes

Menanggapi pemberitaan itu, Sekretaris Ikatan Wartawan Online (IWO) Kab. Takalar, Muslim Tarru mengaku sudah mengkonfirmasi langsung Dirut RSUD Padjonga Dg. Ngalle dan rentetan peristiwa itu terekam baik di kamera cctv rumah sakit.

“Marilah kita menyajikan berita yang jauh dari hoax dan mari saling mendahulukan prasangka baik agar tidak ada kekeliruan dalam penulisan berita untuk disajikan ke publik”, ucap Muslim, Tarru Sabtu (18/1/25).

Pihak rumah sakit sangat menjaga pelayanan mereka tetapi malah diberitakan dan diviralkan. Alangkah baiknya setiap berita dikroscek terlebih dahulu agar beritanya bisa berimbang dan jauh dari kata hoax.

Berita Terkait : Sudah 5 Tahun Berlalu, Polda Jabar Belum Sita Barang Bukti dan Rekam Medis Kasus Malpraktek Pasien BPJS di RS PMI Bogor

“Kami berharap semoga RSUD kita ini tetap menjaga pelayanannya, dan warga juga harus bisa lebih mengedepankan kesabaran dan menjaga emosinya ketika dalam keadaan sudah dilayani” tambah Muslim.

Akibat berita tersebut membuat Dirut RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle akan selalu memantau langsung petugasnya yang bekerja di rumah sakit apalagi dibagian pelayanan dan akan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dan sesuai SOP pelayanan.

“Kami berharap agar masyarakat juga bisa lebih bersabar disetiap proses pelayanan agar tidak terjadi hal-hal yang bisa menimbulkan kesalahpahaman”, pinta dr. Ruslan. (*)