MAKASSAR, KORANMAKASSAR.COM — Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau lebih dikenal dengan sebutan Project P5 salah satu program kokurikuler dalam kurikulum merdeka yang dituangkan dalam surat keputusan kemendikbudristek nomor 56/M/2022 dimana sekolah diwajibkan membuat kegiatan untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan diluar lingkungan sekolah dengan berbagai tema antara lain budaya, lingkungan dan kewirausahaan dan beberapa lagi tema lain.
Dengan tujuan memberi kesempatan peserta didik untuk belajar dari lingkungan sekitar sebagai proses penguatan karakter sesuai dengan nilai-nilai pancasila ternyata tidak semua sekolah mudah melaksanakannya
Berbeda dengan sekolah lain yang sudah melaksanakannya, ratusan orang tua murid di SD Inpres Unggulan BTN Pemda yang berlokasi dibilangan Jalan AP Pettarani Makassar merasa kecewa dikarenakan kegiatan karya wisata sebagai pelaksana Project P5 yang seyogyanya akan dilaksanakan oleh pihak sekolah pada hari Kamis 13 Februari 2025 tiba-tiba dibatalkan.
Pembatalan itu ditandai dengan dilayangkannya surat dari dinas pendidikan pada Senin malam dimana dalam surat yang ditandatangani PLH Kadis pendidikan kota Makassar Nielma Palamba, SH,. M. Adm. Pemb tertanggal 10 Februari 2025 dengan alasan adanya berita viral di salah satu media online dan sosial media tentang dugaan pungli yang dilakukan pihak sekolah melalui pelaksanaan program P5 tersebut.

Menyikapi berita yang simpang siur itu akhirnya kepala sekolah, ketua komite sekolah serta guru-guru dan orang tua murid SD Inpres Unggulan BTN PEMDA berinisiatif melakukan konferensi pers pada hari Rabu 12 Februari 2025 di warkop Sija Urip depan kantor Dinas Pariwisata kota Makassar guna meluruskan dan mengklarifikasi tudingan pungli.
Dalam konferensi pers tersebut Kepala sekolah SD Inpres Unggulan BTN PEMDA Isman, S. Pd., M. Pd mengatakan orang tua murid serta pihak sekolah merasa bingung dengan alasan yang dibuat oleh Kadis pendidikan kota Makassar dengan mengeluarkan surat penyampaian pembatalan yang katanya karena kurangnya koordinasi pihak sekolah dengan orang tua murid
“Adanya beban biaya yang ditimbulkan oleh kegiatan ini yang tidak semua orang tua murid menyetujuinya serta pertimbangan psikologis anak didik yang tidak ikut tanpa mempertimbangkan dampak psikologis terhadap anak didik yang bersedia dan antusias untuk ikut kegiatan ini”, ucap Isman.
baca juga : Jelang Adipura, SDI Unggulan BTN Pemda Dinilai Sebagai Sekolah Terbaik di Makassar
Padahal menurut Isman bahwa sudah beberapa kali dilakukan pertemuan dengan orang tua murid terkait kegiatan ini dan yang terakhir pada hari Senin pagi tanggal 10 Februari 2025 di salah satu ruang kelas di sekolah dan dihadiri oleh perwakilan paguyuban orang tua murid kelas 1 sampai kelas 6 bahkan dihadiri pula Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhammad Aris, S. Pd, M. Pd dan dalam pertemuan itu semua menyatakan bersedia ikut serta mendukung kegiatan karya wisata.
Selain dari itu menurutnya berita viral terkait pungli yang dituduhkan kepadanya tidak mendasar karena menurut Isman biaya kegiatan yang dibayarkan oleh orang tua peserta didik sebesar 180 ribu bukan ditetapkan dan dikelola oleh pihak sekolah melainkan langsung ditetapkan dibayarkan ke rekanan pihak ketiga dalam hal ini Trans Studio Makassar.