oleh

Wabup Enrekang Ajak Seluruh Stakeholder Turut Berpartisipasi Cegah Stunting

ENREKANG, KORANMAKASSAR.COM — Pesan tersebut disampaikan Wakil Bupati Asman pada saat pemaparan Analisis Situasi Stunting dan Hasil Aksi 2 Rencana Kerja TTPS Kab. Enrekang pada kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Enrekang yang bertempat di Alun-Alun Batili, Senin (22/05/2023).

Hadir Bupati Enrekang Muslimin Bando serta TGUPP Bidang Kesehatan dr. Junaedy M. Dahlan, para Esselon 2 dan 3 serta Camat dan para kepala desa. Wakil Bupati Enrekang Asman selaku Ketua TPPS Kabupaten Enrekang dalam paparannya menyampaikan Prevalensi Balita Stunting dari tahun ke tahun 2019 hingga 2022 mengalami penurunan secara konsisten.

“Menurut hasil Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM) pravelensi stunting terus mengalami penurunan, pada tahun 2022 turun hingga 19.45%, sehingga dibutuhkan penurunan 5.45% dalam 2 tahun agar dapat mencapai target nasional di 2024 yaitu 14% dan 3.95% dalam 2 tahun agar mencapai target RPJMD Enrekang yaitu 15.5%”, ucapnya

Lanjut Wabup Asman mengatakan pravalensi balita Stunting menurut E-PPGBM pada bulan Agustus 2022 yang tertinggi Kecamatan Buntu Batu dengan 36.69%

“Jika melihat pravelensi Stunting di Kabupaten Enrekang Kecamatan Buntu Batu masih tinggi dengan 36.69% dan terendah Kecamatan Sudu 7.94%”, pungkasnya.

baca juga : Jamin Hak Pilih Warga, Bupati Enrekang Perintahkan Disdukcapil Genjot E-KTP

Diakhir pemaparannya Wabup Asman berpesan agar seluruh stakeholder dapat memberikan edukasi tentang pencegahan stunting kepada keluarga hingga masyarakat bagaimana bahaya dan pencegahan stunting

“Saya berpesan kepada seluruh kita semua para stakeholder yang hadir agar senantiasa memberikan edukasi kepada para calon pengantin, ibu hamil dan masyarakat bagaimana bahaya dan cara mencegah Stunting sehingga masyarakat menjadi sadar bagaimana membuat generasi berkualitas kedepannya”ucapnya

Pada acara Rembuk Stunting itu juga dilaksanakan Penandatanganan Komitmen Percepatan Penurunan Stunting dan Penyerahan Makanan Tambahan Kepada Bayi Beresiko oleh Bupati Enrekang Muslimin Bando. (*)