oleh

25 Juni 1938 : Kongres Bahasa Indonesia I Digelar di Solo

KORANMAKASSAR.COM — Kongres I diselenggarakan sebelum kemerdekaan atas prakarsa perorangan, jadi spontanitas sangat menandai suasana kongres tersebut. Dalam Kongres Pemuda 1928 sudah disepakati agar bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan. Berdasarkan tekad itu berusahalah orang untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam segala bidang kehidupan, misalnya dalam pers, agama, dan lain-lain. Kemajuan bahasa perhubungan tidak sebanding dengan usaha mengasuh bahasa itu.

Adalah kesan umum orang waktu itu bahwa bahasa Indonesia cukup kacau. Oleh sebab itulah diselenggarakan Kongres ini dengan tujuan untuk mencari pegangan bagi semua pemakai bahasa, mengatur bahasa, dan mengusahakan agar bahasa Indonesia tersebar luas.

Menurut Mr. Soemanang dalam suratnya kepada redaksi Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia pada tanggal 12 Oktober 1983, pencetus Kongres Bahasa Indonesia ialah Raden Mas Soedardjo Tjokrosisworo, wartawan harian Soeara Oemoem Surabaya, yang pada waktu itu rajin sekali menciptakan istilah-istilah baru, dan sangat tidak puas dengan pemakaian bahasa dalam surat-surat kabar Cina.

Dalam suatu obrolan Soedardjo Tjokrosisworo menanyakan kepada Soemanang bagaimana kalau diadakan Kongres Bahasa Indonesia. Soedardjo sanggup menggerakkan pengusaha-pengusaha dan tokoh-tokoh di Solo, dan Soemanang kemudian menyanggupi untuk menghubungi tokoh-tokoh dan kaum terpelajar di Jakarta.

Kongres-Bahasa-Indonesia-I-660×330

Mereka berdua berhasil meyakinkan para penulis yang tergabung dalam Poedjangga Baroe serta para jurnalis, guru, dan peminat-peminat lain. Jadi, pemrakarsa Kongres ini bukannya ahli bahasa profesional, melainkan wartawan pencinta bahasa Indonesia. Kedua orang itu kemudian menyusun suatu “Pengoeroes Komite” di Jakarta sebagai berikut:

Ketua Kehormatan Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat
Ketua Dr. Poerbatjaraka
Wakil Ketua Mr. Amir Sjarifoeddin
Penulis Soemanang Armijn Pane dan Katja Soengkana
Bendahari Soegiarti, Mr. Nj. Santoso-Maria Ulfah

Di Jakarta dibentuk Panitia Penerimaan yang dipimpin oleh Soedardjo Tjokrosisworo. Acara yang mereka susun adalah sebagai berikut:
Sabtu 25 Juni pukul 8 sampai 11 malam:
Penyerahan kongres oleh ketua Komite Penerimaan kepada Pengurus Kongres.
Pembukaan dari ketua kongres Dr. Poerbatjaraka.
Menerima ucapan selamat.

Pada hari Sabtu 25 Juni 1938 pukul 20.00 di Societeit Habiprodjo dibukalah Kongres ini oleh Ketua Komite Dr. Poerbatjaraka. Lebih kurang 500 orang hadir dalam malam pembukaan ini, termasuk di antaranya wakil-wakil dari Sultan Yogyakarta, Sunan Solo, Paku Alam, Mangku Negara, Pers Indonesia maupun Tionghoa, dan wakil dari Java Instituut.