oleh

“9 Tahun” Batik Air Berkiprah Era Berikutnya: Fokus Pengembangan Penerbangan Internasional yang Diproyeksikan Mulai Melambung (Rebound)

Program kedepan: Batik Air menjangkau rute internasional. Ekspektasi dan optimis dari berbagai inisiasi yang dilakukan sebagai bentuk pemulihan jangka pendek dan menengah telah mencerminkan evolusi pembatasan perjalanan yang diberlakukan di beberapa jaringan global.

JAKARTA, KORANMAKASSAR.COM – 03 Mei 2022Batik Air (kode penerbangan ID) member of Lion Air Group mengumumkan sembilan (9) tahun mengudara dalam kesungguhan menyediakan kebutuhan transportasi udara di segmen layanan penuh atau premium service airlines.

Batik Air terus merefleksikan strategi bisnis dalam menghadapi tantangan dan analisis peluang kini dan mendatang. Batik Air di era berikutnya fokus program pengembangan rute internasional. Permintaan pasar terutama kategori full service di Indonesia dan global dinilai masih ada dan terbuka serta akan terus bergerak ke arah positif. Kajian dan evaluasi yang dilakukan secara komprehensif (berkelanjutan) dilatarbelakangi sembilan (9) faktor penting:

  1. Kondisi serta letak strategis geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dan proses percepatan pemulihan perekonomian yang membutuhkan moda transportasi udara guna mempermudah mobilisasi orang dan barang secara cepat, sehingga mampu memperpendek jarak dan mempercepat durasi waktu.
  2. Pelaku bisnis dan wisatawan dengan sosial ekonomi status level menengah dan atas rute domestik dan internasional akan meningkat kembali. Untuk kelas ini, diperkirakan mencapai rata-rata 85% – 90% dari sisi tingkat keterisian penumpang per penerbangan.
  3. Batik Air senantiasa mengembangkan full-service seiringmeningkatkan jaringan serta kualitas layanan. Batik Air mulai membuka rute-rute baru serta melayani kembali (re-operate) rute lama (domestik dan internasional) yang sempat ditutup dari dampak pandemi Covid-19.

Data terakhir pada 2019, Batik Air melayani konektivitas terjangkau dan mempunyai frekuensi penerbangan mencapai lebih dari 350 perhari dengan rerata  tingkat ketepatan waktu (OTP) 92.63%. Batik Air optimis, secara bertahap operasional akan pulih kembali dengan target mampu mencapai jumlah operasional sebelum pandemi Covid-19.

  1. Optimalisasi konsep “hub and spoke” sebagai model layanan yang memanfaatkan jaringan secara tepat. Fokus operasional dan evaluasi pasar dilakukan melalui bandar udara internasional utama sebagai pengumpul (hub) domestik, yaitu  Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK); Juanda Surabaya (SUB); Kualanamu Deli Serdang (KNO); Hang Nadim Batam (BTH); I Gusti Ngurah Rai Denpasar (DPS); SAMS Sepinggan Balikpapan (BPN); Sultan Hasanuddin Makassar (UPG); Sentani Jayapura (DJJ); Dominie Eduard Osok Sorong (SOQ)

Untuk kota tujuan sekunder domestik yang berperan sebagai pengumpan (spoke) antara lain bandar udara di Minangkabau Padang (PDG); Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (PLM); Supadio Pontianak (PNK); Yogyakarta Kulonprogo (YIA); Jenderal Ahmad Yani Semarang (SRG); Zainuddin Abdul Madjid Lombok (LOP); Sam Ratulangi Manado (MDC), Haluoleo Kendari (KDI) dan Pattimura Ambon (AMQ).

  1. Program rute internasional bersama Batik Air di Malaysia (rebranding Malindo Air) melalui konsep penerbangan interline (saling terhubung) sehingga kesempatan para tamu (sebutan penumpang) dapat terbang ke rute-rute maskapai mitra dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) semakin luas, antara lain Alor Setar, Amritsar, Bengaluru, Chennai, Chiang Mai, Colombo, Delhi, Dhaka, Hanoi, Ho Chi Minh City, Kathmandu, Kochi, Lahore, Mumbai, Phnom Penh, Trichy, Trivandrum, Yangon dan kota tujuan lain di berbagai penjuru dunia.

Mempersiapkan dan menempatkan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali (DPS) menjadi penghubung utama (hub) untuk jaringan internasional ke Australia (Perth, Melbourne, Brisbane, Adelaide, Sydney, Auckland, Canberra), Selandia Baru, Asia Timur (Republik Rakyat Cina, Taiwan, Hongkong, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, Mongolia), Asia Tenggara (Thailand, Malaysia, Filipina, Myanmar, Singapura, Brunei Darusalam, Vietnam, Loas), Asia Selatan (Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan, Sri Lanka), Timur Tengah dan negara lain.

baca juga : Memperkenalkan Era Baru Full Service Airlines “Rebranding” MALINDO AIR Menjadi BATIK AIR

Relaksasi (pelonggaran) pembatasan secara progresif memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan untuk prospek perjalanan internasional. Batik Air memprediksi dan optimis, mulai semester kedua 2022 dan seterusnya rute internasional akan menunjukkan peluang pasar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi.

  1. Data The International Air Transport Association (IATA) pada Maret 2022, dengan perkiraan jangka panjang (update to the long-term forecast). Pada 2021, jumlah penumpang secara keseluruhan adalah 47% dari level 2019. Hal ini diperkirakan akan meningkat menjadi 83% pada 2022, 94% pada 2023, 103% pada 2024 dan 111% pada 2025.

Pada 2021, jumlah penumpang internasional adalah 27% dari level 2019. Prediksi akan meningkat menjadi 69% pada 2022, 82% pada 2023, 92% pada 2024 dan 101% pada 2025.