“Masalah penyediaan Air Bersih khususnya di Kota Sinjai terus saja dikeluhkan, bahkan beberapa hari terakhir ini sejumlah pelanggan mulai menjerit, Ini tentu sangat mengkhawatirkan sekali, apalagi tidak lama lagi Sinjai jadi Tuan Rumah Porprov, Ribuan orang akan hadir dari beberapa Kabupaten, tentu jika hal ini tidak diatasi maka Sinjai sebagai tuan rumah akan menimbulkan preseden buruk bagi daerah lain,” ketusnya.
Kemudian, bentuk kegagalan lainnya dapat dilihat dari hasil audit Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dimana kinerja Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda AM) Tirta Sinjai Bersatu Kabupaten Sinjai pada tahun 2021, hasilnya menurun, dibanding dengan tahun – tahun sebelumnya.
Menurunnya Kinerja PDAM Sinjai, berdasarkan Hasil Audit BPPSPAM ini menjadi salah satu bukti ketidak becusan Seorang Direktur dalam mengelolah perusahan. “Ini salah satu indikator yang tidak bisa dipungkiri, Dia tidak mampu memanage Sumber Daya manusia di Jajarannya,” ungkapnya.
baca juga : Aksi Unjuk Rasa Pensiunan Pegawai Sambangi Kantor PDAM Makassar
Tidak hanya itu, selama Kurang lebih hampir 3 (tiga) tahun memimpin PDAM Sinjai, Ditektur hingga saat ini tidak nampak ada inovasi atau gebrakan yang dilakukan, adanya hanya keluhan pelanggan yang bertubi tubi.
“Jangankan Inovasi, masalah pendistribusian air saja belum mampu diatasi, tentu ini harus menjadi perhatian Bupati Sinjai juga kenapa sampai demikian,” tanyanya.
Diakhir, ia menambahkan jika Pembenahan PDAM harus menjadi perioritas untuk menghindari keluhan pelanggan, PDAM harus menunjukkan kemampuannya menjadi perusahaan yang mandiri dengan menjalin kemitraan pihak investor dalam pembiayaan tanpa harus bergantung dari subsidi APBD, dan tetap mengedepankan konsep pelayanan publik. (*)