oleh

Change.org ; Peniadaan ‘TES KEPERAWANAN’ di Militer Jadi Kemenangan Masyarakat Sipil di Hari Polwan

Pandangan mengenai tidak adanya fungsi tes hymen pada perempuan juga disampaikan oleh dr. Putri Widi Saraswati. “Hymen adalah organ yang belum diketahui fungsinya apa, dan sangat variatif bentuknya.

Variasi ini akan menyebabkan ketika dilakukan inspeksi, sulit diidentifikasi penyebab robeknya apa, jelasnya.

Ada orang yang hanya karena terjatuh, dan ada orang yang sudah berhubungan seksual, hymen-nya masih utuh.”

baca juga : HUT Polwan Ke 73, Ketua KPK ; Polwan Antikorupsi Merupakan Transformasi Polri yang Presisi

Pendiri Rumah Faye dan penggerak isu kekerasan seksual anak-anak perempuan, Faye Simanjuntak, mengatakan bahwa sebagai anggota dari keluarga militer, ia merasa sebelum peniadaaan ‘tes keperawanan’ ini, TNI belum membela hak dasar perempuan.

Faye juga bercerita bahwa ia menyaksikan sendiri bagaimana anggota keluarganya sendiri ada yang harus melewati ‘tes keperawanan’ tersebut. “Korps Wanita TNI AD dan istri yang mengalami ‘tes keperawanan’ adalah penyintas.

Jadi mereka harus disediakan layanan konseling; dan penghapusan tes ini dan penghapusan tes keperawanan harus disahkan dalam bentuk kebijakan,” tutur Faye. (*)